Pengembangan Kewirausahaan Masyarakat Desa Melalui Budidaya Sayuran Organik Dengan Sistem Pertanian Hidroponik Skala Rumah Tangga di Desa Pematang Gajah Kecamatan Jaluko Kabupaten Muaro Jambi

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Sophia Sophia
Epit Erwandri
Tukidi Tukidi

Abstract

Pematang Gajah Village is a potential resource development village based on organic farming. The development of community entrepreneurship through organic vegetable cultivation with a household-scale hydroponic farming system is one of the community's efforts. The purpose of the activity is to foster the entrepreneurial spirit of the community in the development of hydroponic technology. Counseling on hydroponic organic vegetable technology is carried out in community education activities. While training activities are carried out directly through the practice of how to make organic vegetable hydroponic nutrition from natural ingredients that can be used as hydroponic nutrition, in order to reduce production costs. The output of community empowerment activities includes increasing knowledge and capacity, community members more motivated, and understanding of how to make hydroponic nutrition, and how to develop organic vegetable hydroponics in terms of technology.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Sophia, S., Erwandri, E., & Tukidi, T. (2023). Pengembangan Kewirausahaan Masyarakat Desa Melalui Budidaya Sayuran Organik Dengan Sistem Pertanian Hidroponik Skala Rumah Tangga di Desa Pematang Gajah Kecamatan Jaluko Kabupaten Muaro Jambi. JURPIKAT (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat), 4(1), 76-84. https://doi.org/10.37339/jurpikat.v4i1.1134

References

BSN. 2016. Sistem Pertanian Organik. Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.
BPS Kabupaten Muaro Jambi. 2017. Kecamatan Jambi Luar Kota Dalam Angka 2017. Badan Pusat Statistik Kabupaten Muaro Jambi.
IFOAM. 2005. Prinsip-Prinsip Pertanian Organik. IFOAM Organik International, Germany.
Roidah I. S. 2014. Pemanfaatan Lahan Dengan Menggunakan Sistem Hidroponik. Universitas Tulungagung BONOROWO 1(2): 43-50.
Roosany T. I. N, I. G. S. A. Putra, N. W. S. Astiti. 2014. Strategi Pengembangan Usaha Sayur Organik pada CV Golden Leaf Farm Bali. Jurnal Manajemen Agribisnis 2 (1): 61-74.
Rakhman A, B. Lanya, R.A. B. Rosadi, dan M. Z. Kadir. 2015. Pertumbuhan Tanaman Sawi Menggunakan Sistem Hidroponik dan Akuaponik. Teknik Pertanian Lampung 4(4): 245-254.
Sutanto. 2002. Pertanian Organik Menuju Pertanian Alternatif dan Keberlanjutan. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Silvina F dan Syafrinal. 2008. Penggunaan Berbagai Medium Tanam dan Konsentrasi Pupuk Organik Cair pada Pertumbuhan dan Produksi Mentimun Jepang (Cucumis sativus) secara Hidroponik. SAGU. 7 (1): 7-12.
Siswandi dan Sarwono. 2013. Uji Sistem Pemberian Nutrisi dan Macam Media terhadap Pertumbuhan dan Hasil Selada (Latuca sativa L.) Hidroponik. Agronomika 8(1): 144-148.
Surtinah. 2016. Penambahan Oksigen pada Media Tanam Hidroponik terhadap Pertumbuhan Pakcoy (Brassica rapa). Bibiet 1(1): 27-35.
Sastro dan Rokhman. 2016. Hidroponik Sayuran di Perkotaan. BPTP Jakarta.
Wahyuningsih A, S. Fajriani dan N. Aini. 2016. Komposisi Nutrisi dan Media Tanam terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Pakcoy (Brassica rapaL.) Sistem Hidroponik. Produksi Tanaman 4(8): 595-601.