Mekanisasi Produksi Terasi pada Poklahsar Terasi Jakfar, Desa Belo Laut, Mentok, Bangka Barat

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Ardiansyah Kurniawan
Andri Kurniawan
Tiara Puspa Anjani
Hari Fitriyanto
Ayu Permata Sari
Ira Triswiyana

Abstract

Terasi merupakan bahan tambahan dalam masakan sambal yang sangat popular dan banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Salah satu produsen terasi di Pulau Bangka adalah Desa Belo Laut, Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat. Salah satu produsennya adalah Poklahsar Terasi Jakfar. Kelompok ini memiliki masalah dalam produksi terasi di Belo Laut adalah proses penggilingan secara manual. Tim pengabdi Akuakultur Universitas Bangka Belitung melakukan mekanisasi penggilingan udang dengan bantuan mesin giling. Penggunaan mesin penggiling Udang Rebon selain menghemat waktu dan biaya, juga memungkinkan produk lebih seragam tekstur dan kualitasnya. Produsen terasi Jakfar, Desa Belo Laut lebih siap memasuki pasar baru yang semakin terbuka lebar dengan produk yang lebih baik, dari segi kuantitas maupun kualitasnya.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Ardiansyah Kurniawan, Andri Kurniawan, Tiara Puspa Anjani, Hari Fitriyanto, Ayu Permata Sari, & Ira Triswiyana. (2025). Mekanisasi Produksi Terasi pada Poklahsar Terasi Jakfar, Desa Belo Laut, Mentok, Bangka Barat . JURPIKAT (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat), 6(1), 74-82. https://doi.org/10.37339/jurpikat.v6i1.1953

References

Amanda, S. (2023). Analisis Kehalalan Produksi Terasi di Desa Bakambat Kecamatan Aluh-Aluh. Skripsi. Ekonomi Bisnis Islam. UIN Antasari Banjarmasin.
Andriyani, E. A., Yuliati, K., & Supriadi, A. (2012). Efisiensi dan identifikasi loss pada proses pengolahan terasi udang rebon (Acetes sp) di Desa Belo Laut Kecamatan Muntok Bangka Belitung. Jurnal FishtecH, 1(1), 26-40.
Audya, I. G. A. A. B., Saraswati, A. A. S. R. P., & Apriyanto, M. (2023). Efektivitas Penyuluhan Menggunakan Media dengan Bahasa Daerah Terhadap Pengetahuan Remaja Mengenai Seks Pranikah di Desa Bhuana Giri Karangasem. In Jurnal Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati , 8(1), 42-53.
Dharma, S., Safrida, E., & Sebayang, R. (2020). Rancang Bangun Mesin Giling dan Cetak Terasi, Pendampingan Manajemen dan Pemasaran. Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ, 7(1), 11-15.
Firdaus, M., Intyas, C. A., & Yahya, Y. (2021). Peningkatan Kapasitas Produksi Terasi Rebon di Desa Ketapang, Kotamadya Probolinggo: Improvement of Production Capacity of Shrimp Paste on Ketapang Village, Probolinggo District. PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat, 6(3), 285-290.
Kurniawan, A. A. A., Triswiyana, I., & Kurniawan, A. (2021). The Existence Of Mangrove In Belo Laut Village, Bangka Barat, Bangka Belitung Islands In Perception Blood Clam Cultivation. Journal of Aquatropica Asia, 6(2), 97-103.
Mus, R., Sulfiani, S., & Musdalifah, N. (2021). Pengaruh Waktu Perendaman Perasan Jeruk Nipis (Citrus aurantium) Terhadap Penurunan Kadar Formalin pada Udang Rebon. al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan, 8(2), 87-94.
Ramadhana, Y. D., & Subekti, S. (2021). Pemanfaatan metode penyuluhan pertanian oleh petani cabai merah. Jurnal Kirana, 2(2), 113-133.
Romadhon, R., Rianingsih, L., & Anggo, A. D. (2018). Aktivitas antibakteri dari beberapa tingkatan mutu terasi udang rebon. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 21(1), 68-77.
Ropikoh, S., Sufyan, M. I., & Haris, H. (2022). Teknologi Pangan Produk Perikanan: Fermentasi Terasi. Jurnal Ilmiah Pangan Halal, 4(2), 47-50.
Sutrisno, S. (2016). Kinerja penyuluh pertanian dalam memberdayakan petani. Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan Dan IPTEK, 12(1), 69-80.
Syahrin, A., Mahyudin, I., & Mahreda, E. S. (2016). Prospek Usaha Pengolahan Udang Rebon Skala Rumah Tangga di desa muara kintap kecamatan kintap kabupaten Tanah laut provinsi kalimantan selatan. EnviroScienteae, 12(3), 149-159.
Zati, M. R., Murdhiani, M., Basrin, D., & Ardianti, D. A. (2022). Pelatihan Teknologi Produksi Untuk Meningkatkan Daya Saing UKM Terasi Kota Langsa. Selaparang: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 6(1), 431-435.