Pengembangan Kebun Bibit Herbal Organik Sebagai Unit Pendukung Konsep Agrowidyawisata di Desa Oro-Oro Ombo, Kota Batu, Malang

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Nurul Jadid
Kristanti Indah Purwani
Tutik Nurhidayati
Ardy Maulidy Navastara
Dini Ermavitalini
Wirdhatul Muslihatin
Marsudi

Abstract

Pergeseran pola hidup di dalam masyarakat yang saat ini cenderung back to nature menyebabkan semakin meningkatnya permintaan obat herbal organik. Namun demikian, budidaya tanaman obat secara organik dan pengelolaannya secara professional masih jarang dilakukan. Kota Batu, Malang Jawa Timur terkenal sebagai agropolitan. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengembangkan kebun bibit herbal organik yang berfungsi sebagai area pembibitan tanaman herbal dan agrowidyawisata di Desa Oro-Oro Ombo Kota Batu, Malang. Pengabdian masyarakat dilakukan bersama mitra Kelompok Tani Hutan (KTH) Panderman. Adapun metode yang dilakukan berupa penggalian informasi lokal dan pendampingan pengembangan kebun bibit herbal. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa Desa Oro-Oro Ombo, Kota Batu Malang merupakan kawasan potensial untuk budidaya tanaman herbal. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, partisipasi masyarakat desa terhadap pengembangan budidaya herbal organik semakin meningkat. Sehingga hal ini dapat berdampak positif pada peningkatan ekonomi masyarakat desa.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Nurul Jadid, Kristanti Indah Purwani, Tutik Nurhidayati, Ardy Maulidy Navastara, Dini Ermavitalini, Wirdhatul Muslihatin, & Marsudi. (2020). Pengembangan Kebun Bibit Herbal Organik Sebagai Unit Pendukung Konsep Agrowidyawisata di Desa Oro-Oro Ombo, Kota Batu, Malang. JURPIKAT (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat), 1(2), 178-189. https://doi.org/10.37339/jurpikat.v1i2.324

References

Elfahmi, Woerdenbag, HJ., Kayser, O. “Jamu: Indonesian traditional herbal medicine towards rational phytopharmacological use”. Journal of herbal Medicine 4, no. 2 (June 2014), 51-73.
Fahrudin, MF dan Hadi AA. “Perancangan Lanskap Kebun Percobaan Sindang Barang Sebagai Sarana Agrowidyawisata”. Jurnal Lanskap Indonesia 5, no. 1 (2013), 1-6.
Greenwell, M., Rahman, PK. “Medicinal Plants: Their Use in Anticancer Treatment”. International Journal of Pharmaceutical Sciences and Research 6, no. 10 (October 2015), 4103–4112.
Hossan, MS., Jindal H., Maisha, S., Samudi Raju, C., Devi Sekaran S., Nissapatorn V., Kaharudin, F., Su Yi L., Khoo, TJ., Rahmatullah, M., Wiart, C. “Antibacterial effects of 18 medicinal plants used by the Khyang tribe in Bangladesh”. Pharmaceutical Biolology 56, no. 1 (December 2018), 201-208.
Jadid, N., Arraniry, BA., Hidayati, D., Purwani, KI., Wikanta, W., Hartanti, SR., Rachman, RY. “Proximate composition, nutritional values and phytochemical screening of Piper retrofractum vahl. Fruits”. Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine 8, no.1 (October 2018), 37-43.
Jadid, N., Kurniawan, E., Himayani, C., Andriyani, Prasetyowati, I., Purwani, K. I., Muslihatin, W., Hidayati, D., & Tjahjaningrum, I. “An ethnobotanical study of medicinal plants used by the Tengger tribe in Ngadisari village, Indonesia”. PloS one, 15 no. 7 (July 2020), e0235886.
Mukhtar, M., Arshad, M., Ahmad, M., Pomerantz, RJ., Wigdahl, B., Parveen, Z. “Antiviral potentials of medicinal plants”. Virus Research 131, no. 2 (February 2008), 111-120.
Rosita SMD. “Kesiapan Teknologi Mendukung Pertanian Organik Tanaman Obat: Kasus Jahe (Zingiber officinale Rosc.)”. Perspektif 6, no. 2 (Desember 2007), 75-84.
Wen, CC., Chen, HM., Yang, NS. “Developing Phytocompounds from Medicinal Plants as Immunomodulators”. Advance in Botanical Research 62 (Juni 2012), 197-272.
Zuhud, EAM., Aziz, S., Ghulamahdi, M., Andarwulan, N., Darusman, LK. (2001). Dukungan teknologi pengembangang obat asli Indonesia dari segi budaya, pelestarian dan pasca panen. Jakarta: Workshop on agribusiness development based on biopharmaca, Departemen Pertanian.