Pelatihan Pemasaran pada Desa Wisata Kampung Bambu Banyuresmi Pandeglang

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Diqbal Satyanegara
Widya Nur Bhakti Pertiwi
Fadhilah

Abstract

Pariwisata lokal merupakan sektor penting yang perlu menjadi perhatian lembaga pendidikan tinggi melalui pemberdayaan dan pengabdian masyarakat agar mampu berdaya saing dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Terdapat desa wisata yang tersebar di Provinsi Banten, dimana satu diantaranya berada di Desa Banyuresmi, Kabupaten Pandeglang, Desa Wisata Kampung Bambu (DWKB) yang dikelola oleh masyarakat desa yang tergabung kedalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Standar Kualifikasi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) menjadi penting bagi pelaku bisnis, tidak terkecuali Pokdarwis DWKB, agar mereka memahami kompetensi kerja khususnya di area bidang pemasaran. Kagiatan ini bertujuan meningkatkan kemampuan pemasaran Pokdarwis, sehingga kedepanya mereka mampu merencanakan penjualan dan melakukan pendekatan kepada pelanggan potensial. Metode pengabdian yang dilakukan yaitu berupa memberikan pemahaman melalui pelatihan berbasis kompetensi pemasaran dalam menyusun rencana aktifitas penjualan dan melakukan pendekatan kepada calon pelanggan potensial. Hasil pengabdian menunjukan secara konsep Pokdarwis baru memahami dan mulai belajar menguasai kompetensi pemasaran.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Satyanegara, D., Widya Nur Bhakti Pertiwi, & Fadhilah. (2021). Pelatihan Pemasaran pada Desa Wisata Kampung Bambu Banyuresmi Pandeglang. JURPIKAT (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat), 2(1), 98-107. https://doi.org/10.37339/jurpikat.v2i1.489

References

Adedokun, O.M.C.W, Adeyamo, and E.O. Olorunsula, 2010, The Impact of Communication on Community Development. J Communication, Vol 1, No.2, pp 101-105.
Andriani, N. (2012). Model Hubungan Modal Sosial, Kompetensi Pemasaran (Marketing Intellegence dan Marketing Innovation) dalam Mempengaruhi Kinerja Pemasaran. JAM: Jur Aplikasi Manajemen. Vol 10, No 1.
Blattberg, R. C., Kim, B. D., & Neslin, S. A. (2008). Why database marketing?. In Database marketing (pp. 13-46). Springer, New York, NY.
Burt, R.S. (2002). The Network Structure of Social Capital. Research in Organizational Behavior. Vol 22.
Copus, A. K., Shucksmith, M., Dax, T., & Meredith, D. (2011). Cohesion Policy for rural areas after 2013. A rationale derived from the EDORA project (European Development Opportunities in Rural Areas)–ESPON 2013 Project 2013/1/2. Studies in Agricultural Economics, 113(2), 121-132.
Goodwin, Harold & Santilli, Rosa, 2009, Community Based Tourism: a success? ICRT Occasional Paper 1.
Jimmu, M.I. 2008. Community Development. Community Development:A CrossExamination of Theory and Practice Using Experiences in Rural
Malawi. Africa Development,Vol. XXXIII, No. 2, 2008, pp. 23–3.
Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 389 Tahun 2013 Tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis, Golongan Pokok Kegiatan Kantor Pusat dan Konsultasi Manajemen, Golongan Konsultasi Manajemen, Sub Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran.
Suansri, Pontjana. (2003). Community Base Tourism Hand Book, Thailand.
Utama, I. G. B. R. (2017). Pemasaran Pariwisata. Penerbit Andi.
www.pokdarwissms.com. Diakses pada 2 Februari 2020.